Batik Tulis Bakaran Kulon
Pada tahun 1977 Ibu YAHYU,
sudah mulai belajar membatik dan kebiasaan itu dia dapat dari ibunya.
Sejak usia remaja ibu Yahyu sudah rajin bekerja membantu ibunya dalam
membatik.
Sejak itulah dimulai
usaha batik ibu Yahyu, dan semakin serius ketika setelah menikah. Semua
dilakukan demi kelangsungan hidup rumah tangganya.
Berbekal
pengalaman yang didapat dari ibunya dalam membatik Ibu Yahyu mulai
mengawali usahanya. Dari usaha kerasnya tersebut akhirnya membuahkan
hasil, sampai akhirnya Batik Bakaran Yahyu mulai dikenal orang dan mulai
banyak permintaannya. Sampai akhirnya memperkerjakan 5 orang dalam
proses pembuatan batik.
Pada
tahun 1988 usaha Ibu Yahyu semakin berkembang pesat, dan tentu saja
banyak memberikan manfaat bagi tetangga sekitarnya, karena rata-rata
pekerjanya adalah ibu-ibu rumah tangga di lingkungan sekitarnya. Semua
kesuksesan itu karena mutu dan kualitas yang selalu terjaga dengan baik
sehingga Batik Bakaran Yahyu semakin terkenal.
Pasang surut serta pahit dan
manis dalam usaha tentunya pernah dialami oleh semua pengusaha, tidak
terkecuali oleh Batik Bakaran Yahyu. Pada tahun 1997 ketika krisis
melanda negara kita, berdampak pada meningkatnya harga bahan baku, tapi
semuanya tidak menyurutkan semangat Ibu Yahyu untuk tetap memproduksi
Batik Bakaran, meskipun dia akhirnya harus kelebihan stock. Beliau
sangat yakin "Badai pasti berlalu" dan setelah badai pasti akan ada
terang. Dan memang terbukti, pada tahun 2006 pemerintah memutuskan
supaya semua PNS (Pegawai Negeri Sipil) untuk mengenakan pakaian batik,
dan tentu saja berakibat melonjaknya permintaan pasar.
Sampai saat ini Ibu Yahyu
mempekerjakan sekitar 40 karyawan, dan bertekad untuk melestarikan
warisan leluhur khususnya Batik Bakaran.