Tawuran pakai gir, 16 pelajar SMP diringkus Satpol PP Purwakarta
Reporter : Bram Salam | Jumat, 26 Februari 2016 18:23
Merdeka.com - Puluhan pelajar dari empat Sekolah Menengah Pertama (SMP), yakni SMP Negeri 4, SMP Negeri Pasawahan, SMP PGRI 1 Purwakarta, serta SMP Negeri 3 Kota Baru Cikampek, terlibat tawuran di Jalan Ahmad Yani, Wikara, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (26/2). Para pelajar itu terlibat aksi saling serang menggunakan senjata tajam seperti gir, dan saling lempar dengan batu bata.
Pelajar SMP di Purwakarta ditahan usai tawuran 2016 merdeka.com/bram salam
Aksi para pelajar itu akhirnya dapat dibubarkan, setelah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Purwakarta datang ke lokasi kejadian.
"Dari para pelajar yang terlibat tawuran, kami amankan enam belas orang," kata Kabid Trantib Satpol PP Purwakarta, Aulia Pamungkas.
Selanjutnya, para pelajar tertangkap dibawa ke kantor Satpol PP Purwakarta buat didata. Selain itu, turut diamankan sejumlah senjata seperti sabuk yang ujungnya diberi gir sepeda motor, dipakai dalam tawuran.
"Kita akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan masing-masing orangtuanya," ujar Aulia.
"Dari para pelajar yang terlibat tawuran, kami amankan enam belas orang," kata Kabid Trantib Satpol PP Purwakarta, Aulia Pamungkas.
Selanjutnya, para pelajar tertangkap dibawa ke kantor Satpol PP Purwakarta buat didata. Selain itu, turut diamankan sejumlah senjata seperti sabuk yang ujungnya diberi gir sepeda motor, dipakai dalam tawuran.
"Kita akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan masing-masing orangtuanya," ujar Aulia.
Mereka yang tertangkap terancam dikeluarkan dari sekolahnya. Sebab mereka juga menggunakan sepeda motor saat ke sekolah.
"Ya selain tawuran, para pelajar ini melanggar peraturan Bupati tentang pendidikan berkarakter, yaitu membawa sepeda motor," ucap Aulia.
Sementara, saat diinterogasi di kantor Satpol PP, para pelajar menolak disebut terlibat tawuran.
"Saya enggak tawuran, saya habis jalan-jalan sama teman dari Jatiluhur," ujar seorang pelajar, G.
"Ya selain tawuran, para pelajar ini melanggar peraturan Bupati tentang pendidikan berkarakter, yaitu membawa sepeda motor," ucap Aulia.
Sementara, saat diinterogasi di kantor Satpol PP, para pelajar menolak disebut terlibat tawuran.
"Saya enggak tawuran, saya habis jalan-jalan sama teman dari Jatiluhur," ujar seorang pelajar, G.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar